Judul : Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy
link : Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy
Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy
ABU
Oleh: Momoy
Adapun sunyi ialah telingaku, kala sepi adalah mataku, saat sendiri adalah tubuhku.
Gelap menyatukan semuanya. Ramai itu tak sirna. Riuh itu tak pudar.
Mereka hanya bersembunyi di balik senyap.
Mana kala hati berdendang di tengah bungkamnya nada gema, mulut melantunkan ayat-ayat kerinduan dengan khidmat.
Ada kalanya hati dipenuhi nista, tetapi berujung pada ikhlas dan tulus semburat senyum.
Benci tak mengakar, tak merantai, pun tak menjerat.
Benci itu tak ada.
Yang ada hanya cinta yang kasih.
Adapun benci ialah kekecewaan daripada cinta yang tertolak.
Ialah benci merupakan kekhawatiran akan lenyapnya rasa yang terpatri di ruang-ruang keagungan.
Ikhlas merasuk dalam jiwa, menguji akal yang menolak kenyataan.
Pekik teriak penolakan akan kebiadaban zaman kepengecutan.
Meronta, kepanasan, membusuk, lalu hangus dalam doa-doa keegoisan.
Abu itu aku. Bertabur, menebar, diterbangkan angin berbalas kebaikan.
Mataram, 31 Desember 2019
Demikianlah Artikel Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy
Sekianlah artikel Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Puisi Sedih Berjudul ABU Karya Momoy dengan alamat link Sapiens