Judul : Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik
link : Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik
Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik
Pengertian Esai
Sebelum membahas tips jitu menulis esai yang baik dan benar, tapi tetap menarik. Kita harus tahu lebih dulu apa yang dimaksud dengan esai. Dalam artikel di berbagai media cetak, blog hingga televisi kita kerap kali menemukan kesalahan penggunaan kata esai menjadi essay, essai, atau esay. Sesuai KBBI, penggunaan kata yang baku adalah esai, berarti karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Beragam masalah seperti pendidikan, sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain, bisa menjadi topik pembahasan dalam penulisan esai. Meskipun penulisan esai dapat dibilang tidak teratur, tapi harus ada poin penting yang bisa diambil. Selain itu, secara garis besar esai memiliki tiga struktur utama.
Struktur esai adalah pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Pendahuluan merupakan bagian esai yang berisi latar belakang masalah dati topik pembahasan yang diangkat, seperti isu-isu terkait, informasi berupa fakta dan data dari penelitian sebelumnya yang membahas hal serupa. Bermodalkan semua itu, kita bisa mulai menulis bagian pendahuluan yang menjelaskan mengapa topik tersebut kita pilih dan bagaimana permasalahan dari data yang tersedia bisa muncul.
Selanjutnya pembahasan, bagian ini adalah inti atau pokok dari esai yang kita buat. Di sini kita memaparkan pikiran dan ide kita terkait topik yang kita pilih. Hal penting yang perlu diingat adalah, meskipun esai merupakan karangan dengan sudut pandang pribadi, kita harus punya bukti konkrit berupa fakta sebagai pondasi agar esai kita tidak dianggap mengada-mengada. Dari data-data yang sebelumnya telah dikumpulkan, dapat kita olah dan dituangkan ke dalam bagian pembahasan esai. Sebagai contoh : “Kecenderungan diam oleh seorang introvert bukan berarti setiap orang dengan kepribadian introvert adalah pendiam dan pemalu, tidak semua introvert adalah pemalu seperti kata pakar....”
Kemudian bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Setelah kita menuangkan ide dan pikiran pada bagian pembahasan. Di bagian penutup, kita harus membuat kesimpulan dari tulisan tersebut. Tidak perlu bertele-tele dengan penjelasan panjang dan lebar lagi yang akan membuat esai kita jadi membosankan. Cukup bahas singkat dan padat dari pendahuluan, dan pembahasan kemudian tambahkan saran yang kita rasa paling tepat untuk diimplementasikan.
Cara Menulis Esai yang Baik, Benar, dan Menarik
Sekarang kita masuk ke topik pembahasan tentang cara menulis esai yang baik dan benar dan menarik. Kunci dari esai menarik adalah ide. Jika kita mendapatkan ide yang cukup out of the box untuk dibahas, kita dapat mulai menulis karangan esai yang baik dan benar dengan mengembangkan ide tersebut.
Jadi, pertama-tama temukanlah ide! Bagaimana agar kita menemukan ide yang menarik untuk ditelisik? Berikut ini adalah caranya:
1. Kenali diri sendiri
Sebelum kita berselancar kesana kemari mencari ide untuk tulisan kita, alangkah lebih baiknya jika kita berkaca pada diri sendiri. Pahami dan ketahui passion atau minat kita, juga kelebihan dan kekurangan. Dari hal tersebut kita akan menemukan keresahan-keresahan atau masalah yang dapat kita bahas di esai nanti. Misalnya lingkungan tempat tinggal yang diskriminatif terhadap perempuan perokok. Dari hal tersebut kita dapat mulai mengumpulkan data terkait pertanyaan-pertanyaan yang muncul seperti apa yang akan terjadi jika di lingkungan tersebut didapati perempuan perokok, mengapa hal tersebut terjadi, bagaimana tanggapan masyarakat sekitar dan bagaimana tanggapan perempuan perokok terkait itu. Lalu kita kembangkan pendapat kita untuk membahas masalah tersebut.
2. Tekuni bidang yang kita minati
Cara ini juga cukup efektif untuk menemukan sebuah ide untuk menulis esai. Dari banyaknya bidang ilmu yang menarik perhatian, kita akan menemukan harta karun berupa ide. Misalnya kita tertarik terhadap bidang seni. Pelajari, pahami, dan tekunilah seni hingga kita bisa memanfaatkan ilmu yang kita dapat untuk menulis esai.
Lalu bagaimana jika tidak ada pendidikan resmi di bidang kesenian? Tidak perlu risau, sebuah ilmu tidak hanya muncul dari pendidikan formal. Kita hanya perlu melatih diri sendiri untuk belajar dari lingkungan. Membaca, melihat, mendengarkan, dan mengalami adalah cara belajar terbaik yang melatih kepekaan otak. Dari sanalah kita akan terbiasa menemukan masalah, masalah tersebut yang bisa kita olah menjadi ide untuk dikembangkan menjadi karangan esai.
3. ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Ini adalah metode pencarian ide yang hampir semua orang pernah lakukan. ATM berbeda dengan plagiasi. Perlu ditekankan bahwa amati, tiru, modifikasi, berarti kita mencari ide dari sesuatu yang sudah ada, bukan membuat ulang. Untuk mendapatkan ide dengan metode amati, tiru, dan modifikasi, kita boleh mencari referensi terkait esai yang akan kita tulis. Referensi dapat berupa karangan esai yang sudah ada, podcast, video, dan sebagainya. Kemudian, dari referensi tersebut akan kita temukan poin yang menarik untuk ditulis.
Setelah ide yang menarik kita temukan. Barulah kita masuk ke tahap selanjutnya tentang bagaimana menulis esai yang baik dan benar, tapi tetap menarik. Adalah menentukan topik pembahasan. Di sini cukup sederhana, dari ide-ide yang telah muncul kita dapat mengumpulkan dan memilih satu topik yang akan kita angkat termasuk sudut pandang mana yang akan mendasari esai yang kita tulis.
Kita bisa mulai dengan mencatat setiap ide yang terlintas, kemudian pilih satu yang akan kita kembangkan lewat karangan esai. Catatan ide tersebut nantinya juga akan bermanfaat jika kita akan menulis esai lagi di lain kesempatan.
Kemudian mulailah menyiapkan outline tulisan. Outline merupakan poin-poin penting dari topik yang kita pilih. Misalkan topik yang kita angkat adalah “Meningkatnya Penggunaan Aplikasi Telekonferensi Selama Pandemi”
Outline yang harus kita siapkan antara lain adalah :
-Data-data peningkatan penggunaan aplikasi telekonferensi
-Data-data peningkatan pembuatan aplikasi telekonferensi
-Data-data tentang aplikasi telekonferensi itu sendiri
-dsb
Dari outline yang dibuat tersebut, barulah kita bisa mengembangkannya ke dalam karangan esai. Mulailah untuk menguraikan tema, ide, topik, outline, dan gabungan data hasil riset yang sudah ada menjadi sebuah karya. Jika mengalami kesulitan dalam pengolahannya, cobalah untuk berkonsultasi dengan orang yang berhubungan dengan topik pembahasan yang dipilih. Misalnya kita menulis esai tentang aplikasi telekonferensi, kita bisa berkonsultasi dengan seorang progammer atau developer untuk memudahkan penulisan esai kita.
Satu hal lagi yang dapat menambah nilai menarik dari sebuah esai adalah judul. Selain ketepatan bahasa dan pemilihan diksi, juga ide yang diangkat, judul juga memiliki unsur menariknya sendiri. Jangan lupa untuk memberi judul yang menyita perhatian untuk esaimu. Akan tetapi, jangan hilang fokus pada materi utama esai dan melupakan apa tujuan dari penulisan esai itu sendiri. Kesalahan terbesar orang dalam pemilihan judul adalah membuat judulnya kontroversial, tapi bertentangan dengan isi esai. Untuk menghindari hal tersebut, cobalah dengan menggunakan kata kunci penting dari karangan esai kemudian digabung menjadi judul.
Oleh : Nihay Ridani
Demikianlah Artikel Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik
Sekianlah artikel Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Menulis Esai yang Baik dan Menarik dengan alamat link Sapiens