Judul : Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel
link : Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel
Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel
Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel
Sebelumnya, kita wajib tahu tentang apa itu “Kearifan Lokal”. Berikut penjelasan yang bersumber dari Wikipedia.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.
Materi yang satu ini cukup menarik bagi saya yang sebagian besar menulis novel dengan latar-latar lokal. Bagi saya sendiri, mengangkat kearifan lokal merupakan sebuah cara untuk mempromosikan daerah-daerah di Indonesia yang tidak terlalu dijamah, baik dari segi tempat yang indah dan menarik maupun budaya serta adat istiadat yang berlaku.
Hal ini pun sangat penting dan kadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang penulis. Banyak penulis yang lebih mengutamakan untuk membuat latar ceritanya terjadi di negara-negara barat. Hal tersebut tidaklah salah jika konteks dalam novel mengharuskannya. Namun, selain itu kita juga dapat menyisipkan satu atau lebih kearifan lokal di dalam novel tersebut dengan tetap mengacu pada konteks; alur dan plot dalam cerita.
Ada banyak cara untuk menyisipkan kearifan lokal dalam novel, salah satunya adalah latar cerita itu sendiri. Namun, jika hal tersebut tidak memungkinkan dengan melihat konteks dalam novel, maka mungkin kita juga bisa memberikan sedikit sentuhan pada tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya.
Contohnya, meskipun tokoh saya merupakan seorang yang keren, kaya raya, dan telah lama tinggal di luar negeri, tetapi saya bisa saja menyisipkan keunikan padanya, seperti misal dia sangat menyukai makanan khas Betawi, yaitu Jengkol. Hal itu tidak akan menjadi aneh jika saya membuat latar belakang tokoh dengan orang tua yang berasal dari Betawi dan dilahirkan di sana.
Menjelaskan sedikit mengenai Jengkol pun tidak akan menjadi useless, dikarenakan masih ada hubungannya dengan alur cerita dan latar belakang tokoh tersebut. Hanya saja, jangan terlalu banyak.
Berbicara tentang menyisipkan kearifan lokal dalam sebuah novel, saya pernah menulis sebuah buku bergenre Sci-fi dan Fantasi, tetapi tidak lepas dari memasukkan unsur kearifan lokal. Di dalam buku tersebut, saya memainkan latar yang hanya berada di ruang lingkup saya sendiri yang kemudian saya modifikasi dengan teknik pembangunan dunia fantasi. Menurut beberapa ulasan pembaca yang saya temukan di Goodreads, saya berasumsi bahwa buku tersebut berhasil memainkan perannya sebagai sarana promosi mengenai kearifan lokal tempat saya tinggal, yaitu Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Yang perlu kita ketahui bahwa memasukkan unsur kearifan lokal dalam karya kita tidak akan menjadikan novel itu remeh. Namun, justru menjadi senjata pamungkas untuk membuat pembaca penasaran dan mau mengulik tentang kekayaan Indonesia kita.
Demikianlah Artikel Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel
Anda sekarang membaca artikel Mengangkat Kearifan Lokal Dalam Novel dengan alamat link Sapiens