Ada-ada saja memang ulah para tetangga. Selain perbuatan, tak jarang pula mereka mengatakan sesuatu yang tidak mengenakkan. Kalian pasti pernah, kan, mendengar satu dari gunjingan di atas? Atau mungkin dihujani gosip-gosip lain yang menyakiti perasaan? Jika, ya, kamu tidak sendiri.

Manusia memang makhluk sosial, karenanya lah bergosip menjadi begitu lumrah dalam kehidupan bersosial. Faktanya, dalam hidup,tak pernah sehari pun manusia lepas dari kegiatan bergosip dan digosipkan. Baik secara langsung hingga melalui media. Kita semua memiliki kecenderungan untuk bergunjing atau bergosip agar tampak lebih manusiawi. Kadang menjadi pelaku, tak jarang pula menjadi bahan pergunjingan.

Meski kerapkali gosip yang sering dibicarakan oleh tetangga mengenai diri kita tergolong ringan, tapi rasa kesal tetap akan timbul karenanya. Kita bisa saja terus mengabaikan. Namun, semakin kita mengabaikan semakin pula kita menimbun kejengkelan yang dikemudian hari dapat menjadi bom waktu. Bahkan dalam kondisi tertentu, kita akan sulit menghindari gosip-gosip besar dari mereka. Serba salah harus bagaimana menghadapinya. Ingin menyerang takut dicap tidak sopan. Diam saja mendengar kabar miring yang tidak benar mengenai diri sendiri juga tidak tepat rasanya.

Kamu tak perlu ada cara-cara jitu yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi ocehan tetangga yang bikin panas telinga.

 Berikut diantaranya :

Tidak mudah memang untuk tetap tenang saat diserang ombak. Sama halnya dengan kita untuk terus menjaga emosi agar stabil meski kabar burung yang merugikan menyebar kemana-mana. Namun, jika kita menghadapi hal tersebut dengan emosi berapi-api, bukannya selesai, keadaan malah makin buruk.

Apabila tetangga menggunjingkan hal buruk tentang kita, dan terdengar sindiran atau ejekan di telinga kemudian kita langsung membalasnya dengan emosi dan ucapan tidak terkendali. Mereka akan merasa menang, mendapatkan bukti atas gosip yang beredar, juga punya bahan baru untuk digosipkan. Bisa juga kita membalas perbuatan mereka dengan hal yang sama, misalnya membalas ejekan dengan ejekan, menjawab sindiran dengan sindiran. Akan tetapi, hal tersebut malah menunjukkan bahwa kita dan mereka para pelaku gosip ini sama saja. Masalah tidak akan selesai.

Jadi, hal yang sebaiknya kita lakukan untuk menghadapi gosip tetangga adalah mengambil langkah pertama yaitu tetap mengontrol emosi agar stabil. Baru kemudian dengan tenang kita pikirkan langkah berupa fakta yang 180° untuk membalikkan kabar miring yang beredar.

Eits! Jangan salah sangka dulu. Maksud dari PDKT dengan gosip yang beredar adalah kita harus paham apa konteksnya dan tahu dari mana gosip itu berawal.

Seperti yang kita tahu bahwa manusia itu beragam macamnya, ada juga yang selalu punya sifat iri dengki dan ingin menjatuhkan kita.

Nah, apabila si kabar burung ini dari dia sumbernya. Alangkah baiknya kita cuek bebek saja. Kenapa? Karena tujuan ia melakukan hal tersebut adalah agar kita jatuh. Dengan bersedih, kesal dan sakit hati yang berkelanjutan sama saja kita mengabulkan harapannya.

Kita memang perlu melawan apabila gosip sudah kelewatan dan banyak merugikan. Setelah kita meredam emosi, kemudian memikirkan langkah untuk memberi pembenaran atas gosip tersebut, gosip memang tidak serta merta hilang seketika. Si oknum ini pasti akan sulit untuk diam, nah langkah selanjutnya adalah maklumi dan biarkan dia tenggelam dalam isapan jempol belaka. Daripada kita sakit hati dan menghabiskan banyak waktu dengan sia-sia menanggapinya, jauh lebih baik bahwa kita terus maju untuk membuktikan padanya kita tidak akan jatuh karena gosip murahan yang ia karang.

Langkah ini adalah cara paling tepat untuk melawan. Pernah dengar cerita tentang pohon mangga yang meski dilempar batu malah dibalas dengan memberi buah? Itu adalah pembalasan terbaik! Kita juga dapat melakukannya.

Meski tidak mudah, tapi cobalah untuk tetap menyapa kepada para tetangga yang sering menggunjing, menyindir dan mengejek kita. Kita dan mereka sama-sama manusia yang memiliki sifat dasar sosial. Tidak bisa selamanya saling membuang muka dan pura-pura buta ketika berpapasan. Akan ada masanya, sebagai makhluk hidup yang saling bergantung, kita akan membutuhkan bantuan mereka pun sebaliknya.

Jadilah yang memulai perdamaian itu. Kita bisa sebatas bertegur sapa pada mereka. Atau jika ingin satu tingkat lebih baik tinggi, berbagilah hal kecil seperti hasil masakan atau hadiah. Terbayang, kan, bagaimana kesalnya mereka ketika mereka berbuat tidak baik tapi malah kita beri hadiah? Begitulah yang disebut pembalasan.

From now on, you don't have to be worry kalau tetangga mulai bergunjing tentang hal yang tidak benar karena kamu sudah tahu bagaimana menghadapinya.

Oleh : Nihay Ridani

Demikianlah Artikel Menghadapi Gosip Tetangga, Melawan Bukan Tidak Sopan

Anda sekarang membaca artikel Menghadapi Gosip Tetangga, Melawan Bukan Tidak Sopan dengan alamat link Sapiens