Syair: ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?

ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA? - Hallo sahabat puisi,pengertian dari syair dan contoh ragam syair,pengertian syair dan pantun pengertian puisi syair serta pengertian dan contoh syair Wisata, Puisi, baca lagi di Pengertian syair Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel penulisan, Artikel sastra, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?
link : ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?

Baca juga: sapiens, Pengertian syair


ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?


 ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?


Adult Romance merupakan sebuah genre karya fiksi yang fokus menceritakan kisah cinta Main Character. Jika diurai secara arti bahasa, adult berarti dewasa, romance berarti romansa atau hal-hal yang berhubungan dengan kisah cinta.

Nah, kita tidak bisa menyamakan adult romance dengan sebuah karya fiksi yang mengandung begitu banyak adegan ranjang. Pasalnya, genre sebuah novel ditentukan dari plot utama dan alur cerita di dalam novel itu sendiri. Kita ambil dari sudut pandang genre Young Adult. Young Adult tidak selalu menceritakan atau mengemas adegan ranjang di dalamnya,  melainkan berfokus pada dunia kerja dan sekelumit masalah yang dihadapi main character di dalam hidupnya. Genre Young Adult ini mengandung plot dan alur yang berat, konflik-konflik pun demikian.


Jadi, apa perbedaan Adult Romance dengan genre Porn?


Dari teks saja kita sudah mendapatkan gambaran yang sangat jelas mengenai perbedaan genre novel ini. Jika kalian pernah menonton film bergenre dewasa, kalian pasti tidak akan selalu menemukan adegan ranjang di dalam film tersebut, melainkan hanya adegan-adegan ringan yang bertujuan hanya untuk menggugah selera penonton. Sebagai contoh adalah adegan ciuman. Di dalam genre dewasa, meskipun tidak selalu ada, adegan ciuman merupakan sesuatu yang wajar dan sengaja diselipkan oleh si pembuat naskah karena akan menjadi sebuah kait bagi pembaca/penonton. Namun, adakah kita melihat adegan ranjang yang eksplisit dalam genre adult, baik novel maupun film? Jawabannya, tidak.


Adult juga berarti hal yang merujuk pada semua hal yang tidak diperuntukkan bagi anak di bawah umur. Apakah ketika saya menyebutkan kata adult, lantas pikiran seseorang langsung menuju adegan-adegan tidak pantas seperti ciuman, adegan ranjang, dan lain-lain? Tentu saja tidak. Sebagai contoh, saya menggunakan genre Adult dalam sebuah novel horor atau thriller. Bukan berarti dalam karya tersebut akan ada adegan ranjang, tetapi tidak lebih dari sekadar memberikan label atau peringatan bahwa karya tersebut tidak cocok dibaca/ditonton oleh anak di bawah umur. Kenapa? Karena dalam karya horor saya akan banyak memuat adegan-adegan pembunuhan yang penjelesannya amat sangat detail.


Bagaimana dengan P*rn?


Seperti yang saya katakan, ketika kita mendengar kata "p*rn" saja, itu sudah memberikan gambaran mengenai apa saja yang dimuat dalam karya itu. Menurut KBBI, p*rno adalah kependekan dari p*rnografi yang artinya; cabul, penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi, bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam s*ks.


Saya tekankan di sini, jika teman-teman memiliki karya dengan label adult atau dewasa, itu tidak harus memuat adegan ranjang yang eksplisit, terlalu sering bahkan di setiap bab. Fokuslah pada plot dan alur cerita, bukan hanya memberikan kepuasan palsu pada pembaca sehingga memberikan dampak yang tidak berkesan. Mengapa tidak berkesan? Ada banyak cara lain agar pembaca dapat mengenang penulis, bukan hanya dengan memberikan adegan ranjang yang eksplisit.


Mengapa Tere Liye disukai banyak pembaca? Adakah dia pernah tidak fokus dengan plot dan alur cerita di dalam novel yang dibuat sehingga hanya memberikan pembaca adegan-adegan ranjang? Bukankah kita dapat belajar dari para penulis Indonesia yang menulis novel dengan pesan moral yang tinggi seperti Andrea Hirata, Tere Liye, Sapardi Djoko Damono, Dee Lestari, dan masih banyak lainnya.


Nah, teman-teman. Marilah kembali fokus pada plot dan alur cerita. Adegan-adegan seperti tidur bareng tidak lebih dari sekadar kait saja. Jadi, jangan terlalu memuat adegan itu bahkan di setiap bab.


Salam,


Momoy



Demikianlah Artikel ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA?

Sekianlah artikel ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ADULT ROMANCE VS GENRE P*RN. APA BEDANYA? dengan alamat link Sapiens
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
penulisan,sastra,tips